Seberapa pantas dikau berkicau tanpa makna
Mendapati dunia yang terlalu sempit untuk dijamah
Bualan terhadap setiap insan engkau torehkan
Kau bilang itu spesial?
Kenapa sajak-sajak ini masih kau tuliskan
sedang api unggun tetap mempesona meski membakar bunga-bunga indah
kau yang tertanda sudah mati hatinya
Masih membual untuk mereka yang tak tahu apa-apa dengan sifat aslimu
Lantas, kau bilang itu spesial?
Jika dunia yang dulu hilang
Mengapa masih berkutat membuat dunia yang lain
dunia yang mungkin akan selalu hilang
Tumbuh dan lagi-lagi hilang
Habis masa untuk membuat dunia-dunia fana
Jika tetap hilang, akankah masih tetap spesial?
Butuh waktu untuk membuktikan, dunia yang hilang itu adalah spesial.
Bogor, 23 Agustus 2013
PEMBEDA
22 Agustus 2013
24 Juni 2013
Hari spesial..
Bismillah
Semenjak subuh tadi, saya sudah berfikir, hari ini adalah hari
terspesial, spesial karena respon fikiran saya demikian. Hal itu
diperkuat dengan bersilaturahmi dengan teman-teman BSC (red: Bogor
Science Club), tempat saya magang sekarang (Cie, padahal baru masuk, he)
bisa diibaratkan se-abad tidak bertemu (Berlebihan sekali, ckck). Plus
olahraga bareng, memecah kebekuan yang mungkin sempat tertanam atau
tumbuh tak sengaja.
Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:
Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan
dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan
kekeluargaan (silaturahmi). (Shahih Muslim No.4638)
Shahih lho
hadistnya, setau saya, silaturahmi benar-benar baik untuk rezeki dan
usia anda, pemirsah facebookers. Ketemu sahabat, senyum, tertawa,
bercerita, berbagi ilmu (bahkan ada yang masih sharing tentang tembakau,
eitss, keceplosan, hehe, maaf mas), dampak positifnya ya sehat, minimal
pikirannya sehat. Soal rezeki, jika silaturahmi tulus, insya Allah
rezeki dalam bentuk apapun Allah kasih, bisa didefinisikan olahraga hari
ini juga rezeki, bisa sehat, tubuhpun tak mudah rentan dengan penyakit.
Impact keduannya memperpanjang usia.
Bertemu lagi dengan
sosok anak sederhana, berbaju coklat, bertuliskan rooney dibelakangnya.
Bukan pemain bola ternyata, malah wasit badminton. Penuh semangat,
tertawa riang meski tidak mengenal siapa lawan bicaranya. Mungkin
sebagian orang pun acuh dengannya. Sok kenal lo (yang ini ekspresi "gue"
yang dulu, he). Tapi setelah membaca buku tentang akhlak rasul, justru
saya bisa mengambil hikmah dari pertemuan saya dengannya. Anak yang
polos, seperti sudah berkenalan lama. Senyum, bahkan menjawab dengan
ramah ketika ditanya, benar-benar mencerminkan akhlak rasul.
Smile is the shortest distance between two people, senyum adalah jarak
yang terdekat antara dua manusia, dalam kalimat bermakna, Nabi muhammad
bersabda, "Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah" (HR Tirmidzi)
Perkara kecil, yang mungkin saya sudah utarakan berkali-kali dalam
status-status saya, karena saya merasa hal inilah yang membuat saya
lemah untuk emosi, marah bahkan, selalu berfikir positif. Bahkan dalam
hadist diatas, itu adalah sedekah. Yang penting, jangan sedekah
diam-diam, alias senyum senyum sendiri, itu diluar pembahasan kita.
Minimal tebar senyum saja, sedekah hari ini, bagi yang dompetnya kering,
ada cara tersendiri untuk sedekah, yakni dengan senyum ya. Senyum
kepada siapa saja. Sisanya, biar Allah dan malaikat disamping kita
menghitung sudah berapa milyar si fulan sedekahkan hari ini. Intinya,
keep smile mas/mba bro..
Yang terakhir adalah ramah. Ramah
kepada siapapun, tebar salam kepada siapapun (ini yang masih belum saya
laksanakan optimal pemirsah, jadi kalo ketemu saya tidak sapa, atau
salam, tegur, bila perlu tabok aja, he). Seperti kata aisyah istri nabi,
"Rasulullah adalah yang paling lemah lembut, selalu senyum dan tertawa"
(Manajemen cinta sang nabi, hal 305). Dalam hadis yang lain
disampaikan, bahwa Dari ibnu Mas'ud, "seseorang lelaki mendatangi
Rasulullah, dia mengucapkan kata-kata dengan keras sehingga urat
lehernya jelas terlihat, kemudian nabi berkata, "berlemah-lembutlah, aku
bukanlah raja, aku hanya putra dari seorang perempuan yang makan daging
kering (makan sederhana)" (HR Ibnu Majah).
Kurang lebih dari
subuh tadi sampai penghujung dzuhur, mengambil hikmah dari beberapa
kejadian. Allah yang mengatur, dan saya termasuk orang yang percaya itu,
dan tidak ada satu detikpun terlewat tak memiliki makna. Hanya kita,
manusia, yang cenderung mengambil hikmah ketika mendapat kondisi yang
jelek, kondisi terbawah, padahal dari kondisi apapun, kita bisa
mengambil pelajaran.
Saya tekankan saya bukan ustadz, yang
pernah mondok di pesantren, saya hanya seorang manusia yang mencoba
untuk memperbaiki diri, mengikuti apa kata nabi, apa kata Al Quran,
walaupun masih belum bisa dilaksanakan semuanya. Yang membuat saya
termotivasi adalah, saya ingin beruntung saja, di dunia dan akhirat.
Seperti surat yang biasa kita baca nih
Demi masa sesunggunya
manusia dalam keadaan merugi. kecuali orang orang yang beriman, beramal
shaleh, saling sehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran." (Q.S
Al-Asr 1-3)
Keep smile, ramah, dan tebar salam. ^^
Penghujung Dzuhur, 25 Juni 2013
11 Juni 2013
Jika Cinta
jika cinta sudah bicara
harusnya nestapa jadi bahagia
bencana tak menggeser kakinya
apalagi benci, apalah artinya
jika cinta sudah merona
lihat sana berbunga bunga
hitam jadi warna warna
bahkan gelapnya hati terang seketika
jika cinta sudah berada
dalam hati sang pengembara
tak ada kata tersesat apalagi terhina
hidayah, hidayah, berjuta rasanya
jika cinta masih tanda tanya
kejarlah, karena cintaNya tak biasa
gapailah, bagaimanapun caranya
karena cintaNya damai dan selalu membara
tak goyah meski dunia runtuh seisinya
tak terhitung meski banyak bintang tandingannya
jika cinta itu sempurna
maka dia pemilik satu satunya
rela menyebutnya berjuta juta
dialah Allah azza wa jalla..
harusnya nestapa jadi bahagia
bencana tak menggeser kakinya
apalagi benci, apalah artinya
jika cinta sudah merona
lihat sana berbunga bunga
hitam jadi warna warna
bahkan gelapnya hati terang seketika
jika cinta sudah berada
dalam hati sang pengembara
tak ada kata tersesat apalagi terhina
hidayah, hidayah, berjuta rasanya
jika cinta masih tanda tanya
kejarlah, karena cintaNya tak biasa
gapailah, bagaimanapun caranya
karena cintaNya damai dan selalu membara
tak goyah meski dunia runtuh seisinya
tak terhitung meski banyak bintang tandingannya
jika cinta itu sempurna
maka dia pemilik satu satunya
rela menyebutnya berjuta juta
dialah Allah azza wa jalla..
09 Juni 2013
Waktu lalu
Teringat masa lalu
Yang penuh dengan kelabu
Semua serba terburu
Jiwa suci tersisih pilu
Semuanya tampak dan lantang dengan hawa nafsu
Teringat waktu lalu
Diri yang tak tahu malu
Datang dan meringis meminta ampunanMu
dan berjanji untuk tak akan kembali ke sifat-sifat itu
Teringat waktu baru
Datang lagi secercah harapan itu
Membelokkan kaki-kaki ketika terserang paket akut galau
Membaca, mengusahakan tetap membaca dan mengerti arti hadirMu
yang hadir dalam setiap detak jantungku
CintaNya tak berujung, ternyata bertawaf disekitarku.
Teringat waktu baru
Kirimkan sebait doa untukmu
Allahummagfirlahu, semoga Allah mengampuniMu
Yang tak bisa terjamah oleh tangan nyataku
Tempat kita boleh jauh
Waktu kita, boleh tak seindah dulu
Namun hati-hati kita selalu terpaut dalam ketaatan kepadaNya dan tak akan terbungkam oleh singkatnya waktu.
(Saiful Khair, 9 Juni 2013)
Yang penuh dengan kelabu
Semua serba terburu
Jiwa suci tersisih pilu
Semuanya tampak dan lantang dengan hawa nafsu
Teringat waktu lalu
Diri yang tak tahu malu
Datang dan meringis meminta ampunanMu
dan berjanji untuk tak akan kembali ke sifat-sifat itu
Teringat waktu baru
Datang lagi secercah harapan itu
Membelokkan kaki-kaki ketika terserang paket akut galau
Membaca, mengusahakan tetap membaca dan mengerti arti hadirMu
yang hadir dalam setiap detak jantungku
CintaNya tak berujung, ternyata bertawaf disekitarku.
Teringat waktu baru
Kirimkan sebait doa untukmu
Allahummagfirlahu, semoga Allah mengampuniMu
Yang tak bisa terjamah oleh tangan nyataku
Tempat kita boleh jauh
Waktu kita, boleh tak seindah dulu
Namun hati-hati kita selalu terpaut dalam ketaatan kepadaNya dan tak akan terbungkam oleh singkatnya waktu.
(Saiful Khair, 9 Juni 2013)
Langganan:
Postingan (Atom)